Kabinet Kerja Jokowi (Foto: Wikipedia) |
Oleh: Pietro T. M.
Netti
Tuan Rumah RUMAH
IDE & KREASI
Pelantikan Kabinet Jokowi-JK berlangsung pada Senin, 27 Oktober 2014 di Istana Negara. Kabinet yang dinamakan Kabinet Kerja ini menghasilkan 34 nama Menteri yang merupakan orang-orang professional di bidangnya masing-masing yang berasal dari akademisi, birokrat, pengusaha dan partai.
Pengumuman nama-nama calon menteri Kabinet Kerja berlangsung
pada Minggu, 26 Oktober di halaman Istana Negara ini telah dinanti-nantikan oleh
rakyat Indonsia, setelah mengalami penundaan selama ± 6 hari sesuai dengan janji
awal Presiden Ir. H. Joko Widodo yaitu akan diumumkan 1 hari setelah pelantikan
Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2014.
Penundaan pengumuman menyebabkan bermacam-macam tafsiran
dan spekulasi dari berbagai pihak baik elit politik maupun pengamat. Sebagian
elit dan pengamat menyatakan penundaan terjadi karena ada tarik-menarik
kepentingan politik di antara partai-partai yang berada dalam partai koalisi
pendukung. Ada yang berpendapat bahwa Jokowi sedang diintervensi hak prerogatif-nya sebagai Presiden oleh
PPATK dan KPK.
Sebagian lagi berpendapat bahwa Jokowi tidak perlu
terburu-buru mengumumkan nama-nama calon Menterinya. Berdasarkan perintah
undang-undang, Presiden diberi waktu untuk menentukan menteri-menterinya paling
lambat 14 hari setelah pelantikan. Sehingga dengan demikian Jokowi harus
hati-hati dan cermat memilih orang yang tepat untuk bisa membantu
mengimplementasikan visi dan misinya selama 5 tahun ke depan. Dan yang
terpenting, menteri-menteri yang dipilih adalah mereka yang memiliki track record yang baik, tidak terkait
pelanggaran HAM, bebas dari masalah hukum, tidak memiliki rekening gendut yang
mencurigakan, dan tidak terindikasi kasus suap dan korupsi.
Kabinet Kerja Jokowi sudah terpilih (8 hari lebih cepat
dari tenggang waktu maksimal yang diberikan oleh undang-undang), dan saatnya
kini rakyat Indonesia menanti kerja Kabinet Kerja untuk kemajuan dan
kesejahteran bangsa dan negara. “Kerja,
kerja dan kerja” kiranya bukan hanya slogan kosong yang me-ninabobo-kan rakyat, melainkan sebagai
kesungguhan niat untuk bekerja dan berbakti kepada rakyat/bangsa dan negara
tercinta. Menteri-menteri sebagai kaki-tangan Presiden kiranya mampu
menerjemahkan kata “kerja, kerja dan
kerja” tersebut dalam tindakan nyata yang berdampak pada kesejahteraan
rakyat.
Selama ini rakyat selalu dikelabui dengan adanya
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang katanya lebih baik atau bahkan sangat
baik, tapi kenyataannya rakyat semakin menderita/melarat dari waktu ke
waktu. Angka kemiskinan yang katanya
menurun, tapi kenyataannya rakyat semakin susah. Pemerintah senang bermain-main
dengan angka-angka manipulatif di atas kertas yang hanya memberi kabahagiaan semu kepada rakyatnya. Rakyat tidak butuh
dan/atau tidak hidup dengan angka-angka
karena rakyat tidak makan angka.
Rakyat hanya butuh pendidikan, kesehatan, pekerjaan, penghasilan yang layak
untuk menjamin kehidupan yang layak pula.
Berikut ini adalah Nama-nama Menteri Kabinet Kerja Jokowi:
- Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said
- Menteri Pariwisata: Arief Yahya
- Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
- Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
- Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
- Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
- Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
- Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
- Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
- Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
- Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
- Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Tedjo Edy Purdijatno
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
- Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
- Menteri BUMN: Rini M Soemarno
- Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
- Menteri Perindustrian: M Saleh Husin
- Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
- Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
- Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
- Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar
- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
- Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
- Menteri Agama: Lukman Hakim Saefuddin
- Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
- Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohanan Yambise
- Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
- Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
- Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja’far
0 comments:
Post a Comment