“SOS: Selamatkan Jiwa/Spirit Kekristenan” adalah judul yang
saya anggap tepat untuk menuangkan ide/pendapat tentang menyelamatkan
jiwa/spirit kekristenan kita. Dimanakah terletak jiwa/spirit kekristenan?
Sebagai pelaku/pemain musik gereja, saya melihat bahwa jiwa/spirit kekristenan kita berada di
dalam puji-pujian/nyanyian jemaat
kita, yakni puji-pujian/nyanyian jemaat
yang selalu dinyanyikan di setiap kebaktian (peribadatan orang Kristen).
“Lantas mengapa perlu diselamatkan? Apa ada yang salah
dengan jiwa/spirit kekristenan kita?”
Jawabannya tertuang secara lengkap di dalam seri tulisan
dengan judul kecil “Surat Kepada Sahabat GMIT-ku”. Surat Kepada Sahabat GMIT-ku terdiri dari 6 seri tulisan yang telah
dimuat secara berturut-turut di blog RUMAH MUGER pada bulan Januari lalu (21-26
Januari 2014).
Tulisan ini dibuat dalam rangka memberi pemahaman tentang
pentingnya puji-pujian/nyanyian jemaat bagi kita sebagai orang Kristen, dan mengajak
semua komponen khususnya di dalam tubuh Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT),
terlebih kepada kaum muda GMIT, untuk memberi perhatian yang lebih dan/atau serius
pada praktek puji-pujian secara baik dan benar.
Keenam seri Surat
Kepada Sahabat GMIT-ku dengan judul utama “SOS: Selamatkan Jiwa/Spirit
Kekristenan” masing-masing diberi sub judul:
- MereformasiPuji-pujian dalam Praktek
- CitraNegatif di Pundak GMIT
- Backto Basic
- SiapMenghadapi Resistensi
- Bentuk-bentukResistensi
- CatatanAkhir: Persiapan (Belajar & Latihan)
Selamat membaca!
0 comments:
Post a Comment