Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH Ide
& Kreasi
Tulisan
ini adalah sebuah bahasan lanjutan dari "status" di
"timeline" facebook saya sendiri atas nama Peter Netti. Status
tersebut dibuat serhubungan dengan maraknya pembajakan/peretasan akun-akun
media sosial oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tulisan ini adalah
bagian pertama dari dua tulisan yang dimuat secara bersambung. Dan, tulisan
kedua yang akan saya bahas adalah tentang beberapa langkah mudah dan praktis yang dapat
kita gunakan untuk tetap dan selalu waspada, dan sebisa mungkin dapat
melindungi akun-akun kita dan/atau mencegah terjadinya aksi
pembajakan/peretasan terhadap akun kita oleh para "hacker".
Kabar
terkini di jaringan pertemanan facebook adalah telah dibajaknya/diretasnya
salah satu akun facebook dari salah seorang tokoh rohaniawan perempuan di
Kupang-Nusa Tenggara Timur, dan juga beberapa akun facebook dari teman-teman.
Para pembajak/peretas (Hacker) memanfaatkan akun-akun bajakan tersebut untuk
menipu; dengan modus meminta sejumlah uang dari jaringan pertemanan yang ada
untuk ditransfer ke rekening si "hacker", dan juga pada beberapa
teman yang lain, sang "hacker" ini menjadikan akun-akun yang
dibajak/diretas sebagai media untuk menyebarkan "hate speech",
"hoax", pornografi, dan pornoaksi.
Memang
pembajakan/peretasan akun (account hack) saat ini sudah sangat meresahkan para
pengguna media sosial. Saat ini, dengan begitu pesatnya perkembangan internet,
semua informasi dapat diakses secara mudah dan terbuka oleh siapa pun, kapan
pun dan di mana pun. Segala macam informasi baik positif maupun negatif
tersedia bagi mereka yang memerlukan, termasuk di dalamnya hal "bajak-membajak"
akun. Pembajakan akun bukanlah menjadi hal sulit yang hanya bisa dilakukan oleh
orang yang ahli saja, melainkan orang awam pun bisa melakukannya dengan mudah.
Seseorang
hanya perlu memasukkan "keyword" (kata kunci) tentang cara membajak
akun/account hack/hacker di mesin pencarian google, dan dengan sekali klik,
langsung muncul begitu banyak informasi tentang bagaimana cara
meng-"hack" akun. Informasi-informasi tersebut muncul dalam bentuk
tulisan/artikel dan juga video yang secara gamblang menjelaskan dan
memperlihatkan cara-cara dan langkah-langkah untuk melakukan pembajakan akun.
Dengan demikian, siapa pun pasti akan bisa mempelajari dan mempraktekannya.
Oleh
sebab itu kita harus tetap & selalu waspada terhadap aksi-aksi pembajakan
yang bisa saja terjadi pada akun-akun kita. Perlu diketahui bahwa aksi
pembajakan akun dengan alasan apapun tidak diperbolehkan karena hal tersebut
melanggar privasi orang lain. Sebagaimana dalam kehidupan nyata, praktek
"hacking" sama halnya dengan kita mengambil kunci rumah orang lain
dan masuk ke dalamnya tanpa sepengetahuan/seijin si pemilik rumah.
Aksi
ini sudah tentu bertentangan dengan etika dan pastinya melanggar hukum. Aksi
ini pula sudah pasti bertujuan negatif, karena si pelaku ("Hacker")
secara diam-diam membobol dan memasuki "rumah" orang lain tanpa
sepengetahuan dan seijin si "pemilik rumah". "Hacker"
(pembajak/peretas) di dunia maya (dumay) memiliki peran yang sama dengan
maling/pencuri/perampok (spesialis pembobol rumah orang) di dunia nyata
(dunya).
Sebagai
"spesialis pembobol rumah orang", para "hacker" memiliki
niat-niat terselubung yang tentunya negatif. Mana ada maling/pencuri/perampok
yang berlaku baik (positif) kepada korban-korbannya? Para korban akan mengalami
kesusahan, kehilangan harta milik dan barang-barang berharga, dan pastinya akan
merugikan si korban, belum lagi nyawa bisa menjadi taruhan.
Di
samping korban yang merupakan si empunya akun, korban-korban lain pun bisa
datang dari sahabat-sahabat si pemilik akun, karena banyak di antaranya yang
mendapat perlakuan tidak senonoh, menjadi obyek tindak pemerasan, dll. Jadi
sangat jelas bahwa akibat lanjutan dari aksi pembajakan/peretasan akun ini
sangatlah merugikan banyak orang, baik si pemilik akun maupun orang lain yang
berada dalam lingkaran pertemanan.
Dampak
hukum dan hukuman sosial pun tidak bisa terelakkan bagi si pemilik akun (siapa
pun itu) jika ia tidak segera mengetahui/menyadari bahwa akunnya sudah dibajak,
ia tidak segera merebut atau memulihkan kembali akunnya, dan ia juga tidak segera
melaporkannya kepada pihak berwajib.
Catatan:
Tentu teman-teman, yang aktif melakukan kontak
dengan saya, sudah mengetahui cara/kebiasaan saya dalam berinteraksi atau
berkomunikasi, baik itu di kolom "timeline", "comment",
maupun via "inbox".
Jadi, jika ada hal-hal aneh di luar cara/kebiasaan
saya (cara berinteraksi & berkomunikasi yang tak semestinya), maka mohon
di-"update" atau diumumkan di timeline teman-teman dan/atau di
grup-grup facebook yang, sehingga informasi tentang keanehan-keanehan atas nama
akun saya tersebut bisa saya ketahui.
0 comments:
Post a Comment