March 14, 2018

Waspada Pembajakan Akun Di Dunia Maya (1/2)

Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH Ide & Kreasi
 
Image: gohacking.com
Tulisan ini adalah sebuah bahasan lanjutan dari "status" di "timeline" facebook saya sendiri atas nama Peter Netti. Status tersebut dibuat serhubungan dengan maraknya pembajakan/peretasan akun-akun media sosial oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tulisan ini adalah bagian pertama dari dua tulisan yang dimuat secara bersambung. Dan, tulisan kedua yang akan saya bahas adalah tentang  beberapa langkah mudah dan praktis yang dapat kita gunakan untuk tetap dan selalu waspada, dan sebisa mungkin dapat melindungi akun-akun kita dan/atau mencegah terjadinya aksi pembajakan/peretasan terhadap akun kita oleh para "hacker".

Kabar terkini di jaringan pertemanan facebook adalah telah dibajaknya/diretasnya salah satu akun facebook dari salah seorang tokoh rohaniawan perempuan di Kupang-Nusa Tenggara Timur, dan juga beberapa akun facebook dari teman-teman. Para pembajak/peretas (Hacker) memanfaatkan akun-akun bajakan tersebut untuk menipu; dengan modus meminta sejumlah uang dari jaringan pertemanan yang ada untuk ditransfer ke rekening si "hacker", dan juga pada beberapa teman yang lain, sang "hacker" ini menjadikan akun-akun yang dibajak/diretas sebagai media untuk menyebarkan "hate speech", "hoax", pornografi, dan pornoaksi.
Memang pembajakan/peretasan akun (account hack) saat ini sudah sangat meresahkan para pengguna media sosial. Saat ini, dengan begitu pesatnya perkembangan internet, semua informasi dapat diakses secara mudah dan terbuka oleh siapa pun, kapan pun dan di mana pun. Segala macam informasi baik positif maupun negatif tersedia bagi mereka yang memerlukan, termasuk di dalamnya hal "bajak-membajak" akun. Pembajakan akun bukanlah menjadi hal sulit yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang ahli saja, melainkan orang awam pun bisa melakukannya dengan mudah.
Seseorang hanya perlu memasukkan "keyword" (kata kunci) tentang cara membajak akun/account hack/hacker di mesin pencarian google, dan dengan sekali klik, langsung muncul begitu banyak informasi tentang bagaimana cara meng-"hack" akun. Informasi-informasi tersebut muncul dalam bentuk tulisan/artikel dan juga video yang secara gamblang menjelaskan dan memperlihatkan cara-cara dan langkah-langkah untuk melakukan pembajakan akun. Dengan demikian, siapa pun pasti akan bisa mempelajari dan mempraktekannya.
Oleh sebab itu kita harus tetap & selalu waspada terhadap aksi-aksi pembajakan yang bisa saja terjadi pada akun-akun kita. Perlu diketahui bahwa aksi pembajakan akun dengan alasan apapun tidak diperbolehkan karena hal tersebut melanggar privasi orang lain. Sebagaimana dalam kehidupan nyata, praktek "hacking" sama halnya dengan kita mengambil kunci rumah orang lain dan masuk ke dalamnya tanpa sepengetahuan/seijin si pemilik rumah.
Aksi ini sudah tentu bertentangan dengan etika dan pastinya melanggar hukum. Aksi ini pula sudah pasti bertujuan negatif, karena si pelaku ("Hacker") secara diam-diam membobol dan memasuki "rumah" orang lain tanpa sepengetahuan dan seijin si "pemilik rumah". "Hacker" (pembajak/peretas) di dunia maya (dumay) memiliki peran yang sama dengan maling/pencuri/perampok (spesialis pembobol rumah orang) di dunia nyata (dunya).
Sebagai "spesialis pembobol rumah orang", para "hacker" memiliki niat-niat terselubung yang tentunya negatif. Mana ada maling/pencuri/perampok yang berlaku baik (positif) kepada korban-korbannya? Para korban akan mengalami kesusahan, kehilangan harta milik dan barang-barang berharga, dan pastinya akan merugikan si korban, belum lagi nyawa bisa menjadi taruhan.
Di samping korban yang merupakan si empunya akun, korban-korban lain pun bisa datang dari sahabat-sahabat si pemilik akun, karena banyak di antaranya yang mendapat perlakuan tidak senonoh, menjadi obyek tindak pemerasan, dll. Jadi sangat jelas bahwa akibat lanjutan dari aksi pembajakan/peretasan akun ini sangatlah merugikan banyak orang, baik si pemilik akun maupun orang lain yang berada dalam lingkaran pertemanan.
Dampak hukum dan hukuman sosial pun tidak bisa terelakkan bagi si pemilik akun (siapa pun itu) jika ia tidak segera mengetahui/menyadari bahwa akunnya sudah dibajak, ia tidak segera merebut atau memulihkan kembali akunnya, dan ia juga tidak segera melaporkannya kepada pihak berwajib.

Catatan:

Tentu teman-teman, yang aktif melakukan kontak dengan saya, sudah mengetahui cara/kebiasaan saya dalam berinteraksi atau berkomunikasi, baik itu di kolom "timeline", "comment", maupun via "inbox".

Jadi, jika ada hal-hal aneh di luar cara/kebiasaan saya (cara berinteraksi & berkomunikasi yang tak semestinya), maka mohon di-"update" atau diumumkan di timeline teman-teman dan/atau di grup-grup facebook yang, sehingga informasi tentang keanehan-keanehan atas nama akun saya tersebut bisa saya ketahui.

0 comments:

Post a Comment