BLOG PIETRO T. M. NETTI: RUMAH IDE DAN KREASI

Blog PIETRO T. M. NETTI (pietronetti.blogspot.com) adalah sebuah situs/blog pribadi atas nama PIETRO T. M. NETTI. Blog PIETRO T. M. NETTI (pietronetti.blogspot.com) adalah sebuah situs/blog yang dianalogikan sebagai RUMAH IDE DAN KREASI. Sebagai rumah, situs/blog ini menyediakan beberapa ruang yang nyaman yang dapat menampung Ide dan Kreasi dari Tuan Rumah.

PIETRO T. M. NETTI: Tuan Rumah RUMAH IDE DAN KREASI

Moto: “Laborare est Orare: Bekerja adalah Berdoa. Berdoa bukan hanya memejamkan mata melainkan juga membuka mata dan melihat kenyataan. Berdoa bukan hanya melipat tangan melainkan juga turun tangan dan melakukan tindakan nyata (SELAMAT PAGI TUHAN-ANDAR ISMAIL).” “Bermusik bagi Tuhan adalah wujud Sembah, Pujian dan Doa yang nyata di hadapan hadirat Allah (PIETRO T. M. NETTI).”

RUANG IDE: Opini PIETRO T. M. NETTI

Ruang untuk berpendapat secara jujur dan independen dari sudut pandang Tuan Rumah: Menyalurkan ide dan gagasan berhubungan dengan tema-tema tertentu (Opini), Memberi ulasan/liputan terhadap obyek/peristiwa/persoalan yang informatif, menghibur, meyakinkan, dan menggugah simpati dan empati (Feature), Menghadirkan kisah/cerita dari yang dilihat, didengar, dipikirkan, dirasakan, dan yang dilakukan (Non Fiksi).

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

September 26, 2014

Belajar Dari Referendum Skotlandia (2)


Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH IDE & KREASI
PM Skotlandia Alex Salmond & Wakil PM Nicola Sturgeon [Foto: id.wikipedia.org]

Pilihan dan kehendak rakyat di atas segalanya, walaupun selisih kemenangan/kekalahan tidak terlampau jauh. Jika saja sang mantan Perdana Menteri Besar mau menunjukkan sikap kekanak-kanakan-nya dan kebodohan-nya, maka ia bisa saja berupaya sekuat tenaga untuk kalau boleh men-delegitimasi pilihan rakyat tersebut melalui lembaga-lembaga yang berwewenang, atau melalui cara yang tidak bermoral lainnya. Ia dan kelompoknya bisa saja menciptakan opini publik seolah-olah kubu pro kemerdekaanlah yang harus menang, karena hampir setengah rakyat Skotlandia menginginkan kemerdekaan. Ia dan kelompoknya pun bisa saja membentuk koalisi baru untuk menghambat dan merongrong kebijakan pemerintahan Britania Raya.

Namun, sepertinya semua yang telah dikemukakan di atas tidak akan dilakukan, karena Salmond dan kelompoknya bukanlah tipe politisi opurtunis yang, mumpung ada kesempatan (“kalau bukan sekarang kapan lagi, dan kalau bukan kita siapa lagi”), gemar mempermainkan kehendak rakyat untuk memenuhi birahi kekuasaan mereka. Untungnya Salmond dan kelompoknya tidak sedang birahi sehingga tidak perlu melampiaskan hasrat mereka melalui demonstrasi di sana-sini, gugat, hujat, caci-maki, dan fitnah membabi buta yang tidak bermoral dan beretika. Mereka pun tidak perlu membentuk koalisi-koalisian di parlemen hanya untuk mengakomodir kepentingan sesaat (jangka pendek) mereka yang sebenarnya bertentangan dengan kehendak rakyat; lagi-lagi karena mereka tidak sedang birahi.  

Ternyata keinginan berkuasa dan fanatisme keberpihakan yang membabi buta identik dengan nafsu birahi seksual yang meluap-luap dan liar. Ini disebabkan oleh karena kebebasan yang disalahartikan oleh oknum-oknum yang merasa mendapat kepercayaan rakyat, dan mengaku-ngaku dimandatkan oleh rakyat. Untungnya, pihak Salmond dkk tidak “over pe-de” (percaya diri yang berlebihan) sehingga merasa bahwa mereka adalah satu-satu-nya yang mewakili dan dimandatkan oleh rakyat Skolandia.

Dari kenyataan-kenyataan yang disebutkan di atas, saya bisa menebak bahwa Salmond dkk dalam memperjuangkan kemerdekaan Skotlandia bukan didasarkan pada orientasi kekuasaan untuk kepentingan kelompoknya saja, tetapi lebih dari itu untuk kepentingan rakyat Skotlandia secara keseluruhan. Ternyata perjuangan mereka harus terhenti untuk saat ini karena sebagian besar rakyat Skotlandia masih menginginkan tetap berada sebagai bagian tak terpisahkan dari Britania Raya (Inggris). 

Pertanyaannya: “Apakah Salmond dkk harus menelan kekecewaan yang berlebihan?”

Jawabanya: “Tidak perlu! Karena perjuangan mereka telah dijawab secara jelas dan tegas oleh rakyat Skotlandia sendiri! Tidak perlu lagi melakukan intrik-intrik politik yang sengaja melawan kehendak rakyat! Kehendak rakyat sudah jelas, tinggal patuh dan menjalankan kehendak rakyat!”

Demikian pembahasan tentang Referendum Skotlandia yang menarik untuk dicermati. Referendum Skotlandia patut menjadi perhatian dan pelajaran bagi kita semua khususnya bagi para elit politik dan para pemimpin di Indonesia. Ada banyak pelajaran menarik yang dapat dipetik oleh kita dalam menghadapi musim-musim politik baik dalam skala nasional (Pemilu) maupun skala daerah (Pilkada). Sudah saatnya seluruh anak bangsa dan elit negeri ini belajar untuk lebih dewasa dan bijak dalam memaknai setiap momentum dan perjuangan politik ke depannya.

Dewasa mencerminkan sebuah fase kehidupan yang matang dan bukan tergolong dalam fase tumbuh kembang anak-anak/remaja. Dan Bijak/bijaksana adalah suatu tingkat kedewasaan berpikir dan kematangan emosional yang berada satu tingkat di atas tingkatan cerdas/kecerdasan. “Orang bijak pasti cerdas!”

Belajar Dari Referendum Skotlandia (1)


Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH IDE & KREASI

      Rakyat Skotlandia baru saja melaksanakan referendum pada Kamis, 18 September 2014 dengan dua opsi: ingin merdeka (pisah dari Inggris) dan tidak ingin merdeka (tetap bersama Inggris). Hasil pemungutan suara dari 32 wilayah regional (daerah pemilihan) di Skotlandia, kemenangan diraih oleh pihak yang tidak ingin merdeka (tetap bersama Inggris) dengan selisih 10 persen. Pihak “Yes”, yang menyatakan ingin merdeka hanya memperoleh 1.617.898 (44,7%) suara, dan pihak “No”, yang tidak ingin merdeka meraih 2.001.926 (55,3%) suara [sumber data: id.wikipedia.org].

Sejauh pemberitaan yang ada, referendum berlangsung dengan aman dan damai. Walaupun ada dua kubu yang saling head to head (berhadap-hadapan), tapi tidak sedikitpun menimbulkan gesekan-gesekan yang sekiranya mengganggu tatanan kehidupan bermasyarakat dan/atau bernegara. Referendum Skotladia sangat berbeda dengan referendum yang pernah dialami oleh rakyat Timor Timur (provinsi Indonesia ke-27 di masa Orde Baru) pada tahun 1999 silam (sekarang Republik Demokratik Timor Leste) yang menyisakan konflik, perseteruan dan duka mendalam dan berkepanjangan hingga kini. Terjadi eksodus besar-besaran dari pihak yang kalah yakni pihak yang ingin tetap bersama Indonesia (pro otonomi) akibat diintimidasi oleh pihak-pihak yang ingin pisah dari Indonesia (pro kemerdekaan) yang menang.   

Referendum Skotlandia boleh dikatakan, mungkin saja, berlangsung panas di awal-awal, tapi bermuara dengan happy ending. Kekalahan pihak yang pro kemerdekaan tidak sampai menimbulkan kasak-kusuk yang berlebihan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan. Ini ditunjukkan oleh perilaku elit yang menunjukkan sikap terhormat; siap menang dan siap kalah

Menyikapi kekalahan pihak pro kemerdekaan, Alex Salmond yang notabene sebagai elit yang pro kemerdekaan langsung saja mengundurkan diri tanpa basa-basi dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Besar Skotlandia. Sikap sang mantan Perdana Menteri Besar ini patut diacungi dua jempol, bukan karena mundur dari jabatannya saja, tetapi lebih dari itu karena ia menunjukkan sikap tunduk pada pilihan rakyatnya yang masih tetap ingin bersatu dengan Britania Raya. Sikap siap kalah inilah yang patut menjadi perhatian contoh bagi semua elit pemimpin maupun politisi di mana pun di belahan dunia ini.

Salmond pun tidak membuat argumen-argumen yang intinya hanya siap menang dan tidak siap kalah. Salmond dan pihak-pihak yang pro kemerdekaan tidak sedikit pun menciptakan suasana “perang badar” bagi dua kubu yang bersaing untuk meraih kemenangan. Bahkan ia tidak melakukan manuver politik picik dan licik yang ujung-ujungnya hanya merefleksikan ketidaknegarawanannya dan ketidakmatangaannya sebagai politisi.  [Next]

September 22, 2014

RUMAH MUGER: PENDARASAN MAZMUR; Catatan Penulis & Pentingnya Ny...

Pose bersama peserta pelatihan & Pdt (Emr) Harry van Dop
RUMAH MUGER: PENDARASAN MAZMUR; Catatan Penulis & Pentingnya Ny...: Pdt. (Emeritus) Harry van Dop CATATAN PENULIS PENDARASAN MAZMUR adalah judul materi yang diperoleh saat mengikuti Pelatihan Penda...[Baca selengkapnya!]

September 21, 2014

RUMAH MUGER: Kegiatan Pelatihan Pendarasan Mazmur

Pdt. (Emeritus) Harry van Dop
RUMAH MUGER: Kegiatan Pelatihan Pendarasan Mazmur: Pdt. (Emeritus) Harry van Dop & Pietro T. M. Netti Kegiatan Pelatihan pendarasan Mazmur berlangsung di Rumah Kebaktian Jemaat Im...[Baca selengkapnya!]

September 12, 2014

From This Moment On (Shania Twain)

Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH IDE & KREASI

“……from this moment you are the one……and for your love I’d give my last breath……can’t wait to live my life with you, can’t wait to start……and you’re the answer to my prayers from up above……my dreams came true because of you……from this moment on……”
               
Demikian penggalan-penggalan lirik FROM THIS MOMENT ON yang mencerminkan sisi romantis dari seorang Shania Twain, artis penyanyi asal Kanada. Sebuah lagu yang mengisyaratkan cinta yang pasti diidam-idamkan oleh setiap orang yang sedang “jatuh-jatuhan”.

Karena sangat romantisnya, lagu ini selalu menjadi salah satu lagu wajib yang biasa dinyanyikan pada acara/pesta pernikahan dan pastinya didedikasikan kepada kedua mempelai yang berbahagia. Lirik lagu selengkapnya:
FROM THIS MOMENT ON:
From this moment life has begun--//-- from this moment you are the one--//-- Right beside you is where I belong--//-- from this moment on --//-- From this moment I have been blessed--//-- I live only for your happiness--//-- And for your love I'd give my last breath--//-- from this moment on --//-- I give my hand to you with all my heart--//-- Can't wait to live my life with you, can't wait to start--//-- You and I will never be apart--//-- my dreams came true because of you--//-- From this moment as long as I Iive--//-- I will love you, I promise you this--//-- There is nothing I wouldn't give--//-- from this moment on--//-- You're the reason I believe in love--//-- and you're the answer to my prayers from up above--//-- All we need is just the two of us--//-- my dreams came true because of you--//-- From this moment as long as I live, I will love you, I promise you this--//-- There is nothing I wouldn't give, from this moment--//-- I will love you as long as I live, from this moment on--//--
Berikut ini adalah sekilas cerita tentang lagu From This Moment On:
Kilas Balik Lagu FROM THIS MOMENT ON:
"From This Moment On" adalah sebuah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh artis penyanyi asal Kanada, Shania Twain, berduet dengan Bryan White, yang diambil dari album ketiganya, Come On Over (1997). Lagu ini ditulis oleh Shania Twain sendiri saat menemani suaminya menonton pertandingan sepakbola di Italia. “We were in Italy at a soccer game. My husband loves sports. I don’t know the game that well, so my mind drifted and I started writing.” ==>> Awalnya Shania Twain berpikir bahwa lagu “From This Moment On” akan sangat sempurna bila dinyanyikan oleh Celine Dion. Setelah menyelesaikan trek, Shania Twain dan Robert John “Mutt” Lange (produser) menyimpulkan bahwa lagu akan sangat baik/cocok jika dinyanyikan secara duet. Semula penyanyi yang akan diajak untuk duet adalah Elton John, tapi akhirnya pilihan mereka jatuh pada penyanyi country Bryan White, yang digadang-gadang sebagai penyanyi dengan suara laki-laki terbaik di musik country. ==>> "From This Moment On" adalah lagu country pop yang mendapat perhatian dan pujian dari para kritikus musik. Lagu yang dirilis pada 14 Maret 1998 di Amerika Utara dan Oceania ini dinilai sukses dalam penjualan, dan mencapai sepuluh besar tangga lagu di Australia, Kanada, Inggris Raya dan Amerika Serikat, begitu pula di Perancis, Belanda, Selandia Baru, dan Swedia, serta di beberapa chart Billboard. ==>> Sebuah video musik untuk lagu ini disutradarai oleh Paul Boyd, yang menggambarkan Twain berjalan di sepanjang lorong sampai dia bergabung dengan orkestra untuk untuk kemudian menyanyikan lagu ini. (Sumber Wikipedia)
Untuk memberi warna yang berbeda, lagu “From This Moment On” telah saya arransemen pada 17 Juni 2014 dalam harmoni tiga suara untuk dinyanyikan secara trio dan/atau vocal grup. Arransemen dibuat dalam notasi angka berdasarkan rekaman lagu yang ada dengan mencantumkan simbol akord sistem angka.

Dan hasilnya, pada Jumat, 20 Juni 2014, bertepatan dengan Pemberkatan dan Resepsi Nikah adik saya, RHYMMA B. NETTI & ROSSY A. LAY, lagu ini dinyanyikan untuk pertama kalinya dalam harmoni tiga suara oleh Vocal Group SOLAGRATIA sesaat setelah acara pemberkatan nikah di Gereja Gunung Sinai Naikolan:

September 9, 2014

Panduan Bermain KJ Edisi Akord Sistem Angka


MENGGUNAKAN MENU TRANSPOSE PADA KEYBOARD
Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah Rumah Muger Kupang


“Bagaimana pengaruh penggunan simbol akord dengan angka romawi terhadap tinggi-rendah nada saat mengiringi kantoria dan/atau jemaat saat bernyanyi?”

KJ Edisi Akord Sistem Angka dapat dipakai sebagai panduan untuk bermain lagu-lagu yang yang ada di dalam Kidung Jemaat oleh seluruh pemain musik, baik yang dapat menerapkan permainan dengan semua nada dasar dengan pasangan-pasangannya, maupun oleh pemain musik yang hanya menguasai permainan dalam satu dan/atau sebagian nada dasar saja.

Dengan demikian maka untuk pemain musik yang menguasai semua nada dasar tidak akan mengalami kendala dalam memainkan semua lagu yang ada sesuai dengan petunjuk nada dasar yang telah dicantumkan, sepanjang pemain musik tersebut telah menguasai penerapan simbol angka romawi sebagai simbol pengganti dari jenis/nama akord yang dimainkan. Sehingga secara otomatis kantoria dan/atau jemaat pun dapat menyanyikan lagu-lagu yang ada dengan tinggi-rendah nada yang relatif terjangkau dan nyaman.

Sedangkan untuk pemain musik yang hanya bisa memainkan akord dalam satu atau sebagian nada dasar akan mendatangkan masalah bagi kantoria dan/atau jemaat dalam hal tinggi-rendah jangkauan nada saat bernyanyi. Hal ini disebabkan karena semua lagu akan dimainkan hanya dari satu nada dasar, padahal pencantuman nada dasar yang ada untuk setiap lagu sudah diperhitungkan sedemikian rupa dengan jangkauan nada dan kenyamanan bernyanyi semua orang (jemaat) baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak.

Ada satu jalan keluar bagi pemain musik yang hanya menguasai permainan akord dari satu nada dasar atau dari nada dasar tertentu saja. Pemain musik harus memperhatikan menu transpose yang ada pada keyboard elektrik. Menu transpose digunakan untuk menaikkan dan/atau menurunkan nada untuk disesuaikan dengan nada dasar yang tertulis. Sayangnya menu transpose ini tidak terdapat pada alat musik non elektrik seperti piano atau organ. Jadi disarankan agar pemain musik yang belum menguasai permainan akord musik dalam berbagai/semua nada dasar untuk bermain menggunakan alat musik keyboard elektrik saja.

Contoh penggunaan fasilitas Transpose pada keyboard elektrik sebagai berikut:

Saat kita mengaktifkan/menekan transpose akan muncul pada layar Lcd keyboard berupa angka. Posisi angka normal adalah angka “0” (nol). Pada sebagian besar keyboard, tersedia tombol “-“ (minus/kurang) dan “+” (plus/tambah). Tombol “-“ (minus) digunakan untuk menurunkan nada mulai dari “-1” (minus 1) sampai “-12” (minus 12), dan sebaliknya tombol “+” (plus) digunakan untuk menaikkan nada mulai dari 1 sampai 12. Jadi menu transpose dapat dipakai untu menurunkan dan/atau menaikkan nada sebanyak 12 nada dengan jarak ½ langkah. 12 nada disini adalah jumlah keseluruhan nada dalam tangga nada kromatis. Tangga nada kromatis adalah tangga nada dengan jumlah nada terlengkap yakni terdiri dari 12 nada dengan jarak/interval masing-masing nada sebesar ½ langkah:

Jika kita hanya bisa bermain dari akord dengan nada dasar do = c, tapi harus mengiringi nyanyian dari nada dasar  do = d, maka kita perlu menghitung berapa jarak/interval nada dari “c” ke “d”. Jarak/interval nada. “c” ke “d” berjarak 1 langkah, dengan rincian sebagai berikut: “c” ke “c#” berjarak ½ langkah, “c#” ke “d” berjarak ½ langkah, maka ½ + ½ = 1. Setelah mengetahui jarak nada tersebut, kita perlu menaikkan dari menu transpose menjadi 2. Mengapa 2, bukan 1 seperti jarak nada yang baru saja dijelaskan? Transpose harus dinaikkan ke angka 2 karena angka-angka pada transpose adalah bernilai ½.    

Contoh lain: Lagi-lagi, jika kita hanya bisa bermain dari akord dengan nada dasar do = c, tapi harus mengiringi nyanyian dari nada dasar  do = g, maka kita perlu menghitung berapa jarak/interval nada dari “c” ke “g”. Nada “c” ke “g” dapat dihitung naik maupun dihitung turun. Jika di hitung naik, “c” ke “g” (c-cis-d-dis-e-f-fis-g) berjarak 3 ½ langkah, maka angka pada transpose (yang bernilai ½ tersebut) harus dinaikkan ke angka 7. Jika di hitung turun dari nada “c” satu oktaf di atasnya, “c” ke “g” (c’-b-bes-a-as-g) berjarak hanya 2 ½ langkah, maka angka pada transpose (yang bernilai ½ tersebut) harus diturunkan ke angka -5 (minus 5). Langkah yang sama juga dapat diterapkan oleh pemain musik yang hanya bisa bermain dari nada dasar tertentu lainnya.

Demikian pengoperasian menu transpose untuk menerapkan permainan musik sesuai dengan nada dasar yang tercantum di setiap lagu/nyanyian. Pada contoh pertama dan kedua di atas, walaupun sang pemain bermain dengan menggunakan akord “c = do” tapi sesungguhnya nada yang dihasilkan adalah nada dasar “do = d” dan “do = g”.

Dalam penggunaan transpose, jarak atau interval yang mau dipakai dalam menaikkan atau pun menurunkan sebaiknya dilihat jarak/interval yang lebih dekat. Sebagai contoh, pada contoh nada dasar “do = g” di atas, daripada menaikkan transpose ke angka 7, sebaiknya diturunkan 5 ke angka -5 (cuma saran, dinaikkan ke angka 7 pun tidak apa-apa, semua terserah pemain musiknya).

Berikut ini adalah table transpose dengan permainan akord nada dasar “do = c”:

                Semoga penjelasan-penjelasan teknis di atas tentang KJ Edisi Akord Sistem Angka dapat bermanfat bagi kita semua. Mungkin saja ada diantara kita yang belum bisa memanfaatkan KJ  Edisi Akord yang diterbitkan oleh Yamuger secara baik oleh karena keterbatasan kita dalam penguasaan permainan akord dari semua nada dasar, mudah-mudahan kehadiran KJ Edisi Akord Sistem Angka ini dapat membantu dan memberi manfaat kepada banyak pihak untuk bisa bermain musik secara baik dan teratur terutama dalam penerapan harmonisasi akord yang indah. AMIN.

September 8, 2014

Tentang KJ Edisi Akord Sistem Angka


Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH IDE & KREASI
 Judul: Kidung Jemaat Edisi Akord Sistem Angka.
Karya: Rumah MUGER Kupang (Agustus 2014).
Cover: Pietro T. M. Netti

            KJ Edisi Akord Sistem Angka disusun untuk membantu para pemain musik, khususnya para pemain musik yang hanya mahir memainkan pasangan akord dari satu nada dasar dan/atau nada dasar tertentu. Singkatnya, KJ Edisi Akord Sistem Angka lebih ditujukan kepada mereka yang  hanya menguasai satu kunci (satu nada dasar).

Simbol akord yang dipakai di Kidung Jemaat Edisi Akord Sistem Angka adalah simbol-simbol angka romawi I-VII (I, ii, iii, IV, V, vi, vii) sebagai pengganti jenis-jenis/nama-nama akord yang sudah dikenal selama ini. Penggunaan angka romawi I-VII didasarkan pada 7 Tingkat Trinada, yakni: 

Simbol angka romawi besar (I, IV, V) adalah simbol trinada/akord mayor yang memiliki hubungan harmonis. Simbol angka romawi kecil (ii, iii, vi kecuali vii) adalah simbol trinada/akord minor yang juga memiliki hubungan harmonis. Angka romawi ke-7 (vii) tidak termasuk di dalam trinada/akord minor, karena dalam tingkat trinada, tingkat ke-7 vii (si), walaupun disimbolkan dengan angka romawi kecil, bukanlah trinada/akord minor melainkan sebagai trinada/akord kurang dan/atau trinada/akord diminish (akan dijelaskan kemudian).

7 Tingkat Trinada tersebut dapat diterapkan untuk setiap key note atau nada dasar. Nada dasar do = c misalnya; Trinada/akord C (do) memiliki hubungan harmonis dengan trinada/akord F (fa) dan trinada/akord G (sol) yang mana ketiga trinada/akord tersebut adalah trinada/akord mayor. Dalam penulisan simbol akordnya, trinada/akord C-F-G disimbolkan dengan angka romawi besar I-IV-V (do-fa-sol).

Dalam permainan musik, ketiga trinada/akord di atas sudah dapat dipakai untuk memainkan sekian banyak lagu yang bernada dasar mayor yang biasanya ditandai dengan penulisan do = … (tidak untuk nada dasar minor atau lagu-lagu minor). Nada dasar minor atau lagu-lagu minor biasa ditandai dengan penulisan la = … Jika dimulai dengan la, berarti trinada/akordnya pasti diawali pada tingkat trinada ke-6 (la).

Berpatokan pada do = c, maka tingkat ke-6 adalah la atau a (la = a) dimana trinada/akord A (la) adalah trinada/akord minor yang biasa ditulis dengan simbol Am (A minor). Trinada/akord Am (la) memiliki hubungan harmonis dengan trinada/akord Dm (re) dan trinada/akord Em (mi). Dalam penulisan simbol akordnya, trinada/akord Am-Dm-Em disimbolkan dengan angka romawi kecil vi-ii-iii (la-re-mi).

Begitu pula dengan nada dasar lainnya, penggunaan simbol angka romawi dapat diterapkan dengan tetap memperhatikan 7 tingkat trinada dari nada dasar tersebut. (Lihat daftar nama pasangan akord).

Pada bagian di dalam KJ Edisi Akord Sistem Angka, terdapat penulisan simbol angka romawi besar VII. Penulisan simbol VII dalam angka romawi besar tidak merepresentasikan si sebagai tingkat trinada ke-7 atau sebagai leading note atau trinada/akord diminish, tetapi si sebagai simbol yang menunjuk pada pembalikan/inversi tangan kiri (pijakan bass) dari trinada/akord tingkat ke-5 (V atau sol), dan/atau VII (si) sebagai trinada/akord mayor.

Misalnya; masih dalam nada dasar do = c, jika didapati simbol V/VII (=G/B), ini berarti akordnya adalah akord V atau G, dan pijakan bass berada pada nada si atau B. Penyebutan untuk simbol V/VII adalah 5 (lima) balik 7 (tujuh), atau 5 (lima) per 7 (tujuh), atau sol balik si, atau sol per si. Sama halnya dengan G/B adalah G balik B, atau G per B. Sebagai pembalikan/pijakan bass, seluruh simbol pembalikan ditulis dalam angka romawi besar, yang sesungguhnya hanyalah sebagai pijakan not tunggal yang secara spesifik tidak menunjuk pada harmoni mayor atau pun minor.

Contoh lain Simbol Pembalikan Akord serta penjelannya: 

          Jenis akord diminish di dalam KJ Edisi Akord Sistem Angka ini ditulis dengan simbol angka romawi kecil diikuti dengan dim, seperti ivdim, iv#dim, dll. Penulisan simbol angka romawi kecil pada akord diminish mengikuti system angka yang ada pada 7 tingkat trinada, karena walaupun akord diminish tersebut bukan termasuk dalam kelompok akord minor/kecil, tapi memiliki interval tert kecil layaknya interval di dalan akord minor. Penambahan kata dim (diminish) hanya untuk membedakannya dari akord-akord minor, karena, secara keseluruhan, akord diminish yang ada di dalam KJ Edisi Akord bukan termasuk dalam tingkatan trinada ke-7 dari nada dasar yang ada.

Berikut ini adalah Daftar Nama dan Pasangan Akord (Pasangan Harmonis) berdasarkan nada dasar, dan Simbol Angka Romawi yang menunjuk pada nama-nama akord tersebut: 

Catatan:
  1. Penggunaan akord dengan simbol angka romawi berlaku untuk semua nada dasar yang berjumlah 12 nada dasar dari nada dasar do = c berturut-turut sampai dengan do = b. Jumlah 12 nada dasar tersebut sesuai dengan jumlah keseluruhan nada di dalam tangga nada kromatis (c-cis-d-dis-e-f-fis-g-gis-a-ais-b).
  2. Pada umumnya akord dari pasangan harmonis mayor I-IV-V ditulis dengan angka romawi besar. Jika pada bagian tertentu didapati dengan simbol angka romawi kecil seperti i atau iv atau v, maka akord yang seharusnya adalah akord mayor tersebut telah berubah menjadi akord minor.
  3. Begitu pun sebaliknya, akord dari pasangan harmonis minor vi-ii-iii ditulis dengan angka romawi kecil. Jika pada bagian tertentu didapati dengan simbol angka romawi besar seperti VI atau II atau III, maka akord yang seharusnya adalah akord minor tersebut telah berubah menjadi akord mayor.

September 5, 2014

Baru..!! Kidung Jemaat Edisi Akord Sistem Angka


Baru…! Kidung Jemaat Edisi Akord Sistem Angka: KJ Edisi Akord dengan simbol Angka Romawi, karya Rumah MUGER Kupang. Semua pemain musik gereja bisa dengan mudah memainkan seluruh nyanyian yang terhimpun di dalam Kidung Jemaat dengan penerapan harmoni akord yang indah. 

Mungkin ada pemain musik yang berkata: “Saya sudah memiliki KJ Edisi Akord yang diterbitkan oleh Yamuger, tapi tidak bisa memainkan semua lagu dengan petunjuk akord yang ada karena saya tidak menguasai permainan akord dari semua nada dasar!”?
               
KJ Edisi Akord Sistem Angka adalah solusinya. Karena simbol/petunjuk akordnya ditulis dalam angka romawi, maka semua pemain musik dapat dengan mudah memahami dan memainkannya; baik pemain musik yang mahir memainkan akord dari semua nada dasar, maupun pemain musik yang hanya mahir memainkan akord dari satu nada dasar.

Inilah kesempatan bagi kita untuk bisa menikmati dan menghadirkan lagu dan arransemen musik yang indah dari nyanyian-nyanyian yang ada di dalam Kidung Jemaat melalui KJ Edisi Akord Sistem Angka.

Inilah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kualitas yang sebenarnya dari nyanyian-nyanyian Kidung Jemaat yang memiliki harmoni musik klasik yang indah melalui KJ Edisi Akord Sistem Angka.  

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan atas perkenannan-NYA, penyusunan KIDUNG JEMAAT Edisi Akord dengan simbol Angka Romawi (KJ Edisi Akord Sistem Angka) bisa dirampungkan pada Jumat, 15 Agustus 2014.

Penyusunan KJ Edisi Akord Sistem Angka ini dilakukan dalam rangka menjawab keinginan para pemain musik gereja (pianis/organis atau keyboardis) yang masih merasa sulit memainkan lagu-lagu dengan petunjuk akord sebagaimana yang terdapat di dalam KJ Edisi Akord yang diterbitkan oleh Yayasan Musik Gereja di Indonesia (YAMUGER).

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh sebagian pemain musik tersebut dikarenakan kemampuan pemain musik yang belum bisa memainkan semua akord dari berbagai nada dasar (key note) yang ada. Kesulitan-kesulitan ini sering sekali dialami oleh sebagian besar pemain musik gereja dengan latar belakang otodidak (belajar sendiri).

Dalam kenyataan, kebanyakan pemain musik otodidak (tidak semua) setelah bisa memainkan alat musik (khususnya keyboard) dengan akord dari salah satu nada dasar yang dipelajarinya, mereka enggan melakukan upaya untuk mempelajari permainan akord dari nada dasar yang lainnya. Sehingga mereka cenderung hanya bisa/mahir memainkan akord (baik pasangan harmonis maupun pasangan parallel-nya) dari salah satu nada dasar saja.

Sebagai contoh: ada pemain musik (keyboardis) yang hanya bisa bermain dari nada dasar c = do (atau do = c), maka pemain tersebut akan sangat sulit memainkan lagu-lagu dalam KJ Edisi Akord yang bertuliskan petunjuk akord dari nada dasar yang lain (g = do atau do = g, dan/atau nada dasar lainnya). Begitu pula ada pemain keyboard yang lebih tertarik untuk bermain dari nada-nada dasar tertentu saja.

Beranjak dari kenyataan tersebut, saya tergerak untuk membantu para pemain musik gereja yang kebetulan belum menguasai permainan akord dari semua nada dasar dengan menyusun kembali KJ Edisi Akord yang telah diterbitkan oleh YAMUGER dengan mengganti penulisan simbol-simbol akord (nama-nama akord) yang ada ke dalam simbol akord dengan menggunakan simbol angka romawi. 

Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan memberi apresiasi yang tinggi atas usaha dan kerja keras dari Tim Penyusun Akord Yamuger yang telah menyusun KJ Edisi Akord. Sebagai pemain musik gereja, secara pribadi, saya mendapatkan manfaat yang sangat luar biasa dari kehadiran KJ Edisi Akord ini dalam menunjang pelayanan saya di bidang musik di Jemaat GMIT Gunung Sinai Naikolan-Kupang-NTT (Baca juga tulisan tentang: Kidung Jemaat Edisi Akord).
               
Adapun kelebihan yang dapat diambil dari Kidung Jemaat Edisi Akord adalah sebagai berikut:
  1. Setiap lagu memiliki ragam dan akord yang jelas yakni menuliskan notasi angka yang jelas sebagaimana juga yang terdapat pada buku himpunan lagu-lagu KJ pada umumnya dengan mencantumkan secara jelas pula petunjuk/penggunaan akord di setiap lagunya.
  2. Dari petunjuk/penggunaan akord yang ada, meskipun memiliki harmoni musik yang sederhana, jika dimainkan dengan baik dan benar, setiap lagu memiliki arransemen yang sangat indah. Lagu-lagu KJ sangat sarat dan kaya dengan unsur-unsur harmoni musik klasik, karena memang sebagian besar lagu-lagu KJ diambil dari karya-karya spektakuler komponis-komponis ternama dunia di abad pertengahan yang belum tergantikan hingga saat ini dan bahkan, bisa saja terjadi, tidak tergantikan untuk selama-lamanya.
  3. Dan lebih dari itu, bila dimainkan dengan baik dan benar, akan sangat menghadirkan nuansa kudus, hikmat, sukacita dan damai sejahtera di dalam memuliakan Allah, serta turut menjaga dan memelihara kekhusukan dalam beribadah kepada ALLAH.
Penyusunan KJ Edisi Akord Sistem Angka (pencantuman akord lagu) sebagian besar bersumber pada KJ Edisi Akord yang diterbitkan oleh Yamuger. Semoga kehadiran Kidung Jemaat Edisi Akord Sistem Angka dapat menolong lebih banyak pemain musik gereja untuk dapat memainkan seluruh lagu yang ada dalam Kidung Jemaat. (Baca: Tentang KJ Edisi Akord Sistem Angka)

Kupang, 15 Agustus 2014
Rumah MUGER Kupang


PIETRO T. M. NETTI
Tuan rumah Rumah MUGER Kupang

September 1, 2014

Life (Hidup)


Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH IDE & KREASI

LIFE
Written by: Garry Mac

Life is wonderful as I walk your way
Jesus, Savior, Lord

I will lift You up, sing a song of praise
Jesus, Savior, Lord

I've got freedom and peace, hope and rest
All the things You do
Liberty and righteousness
I've found myself in You...wo...o...o...o...

Catatan:

Lagu ini adalah salah satu lagu yang dilombakan pada festival band rohani yang diselenggarakan oleh GSJA (Gereja Sidang Jemaat Allah) pada awal tahn 1990-an. Tempat pelaksanaan lomba di Kupang Teater (KT), salah satu bioskop ternama kota Kupang yang sudah 'gulung tikar'. Festival band ini diikuti oleh band-band dari berbagai denominasi gereja yang ada di kota Kupang.

Lagu tersebut adalah kategori lagu pilihan yang dibawakan/dimainkan dengan sangat indah oleh BKS Band, sebuah Band independen yang sebenarnya tidak mewakili GMIT, tapi disebut-sebut sebagai yang mewakili GMIT karena semua personil di BKS Band adalah warga GMIT.

Personil BKS Band:
  1. Peter Netti (keyboard)
  2. Rudiyanto (Bass Guitar)
  3. Onny Toelle (Lead Guitar)
  4. Iwan Welly (Drum)
  5. Erasmus Pallo (Vocal)
  6. Ance Dubu (Vocal)
  7. Debby Rihi (Vocal) 
Lagu tersebut telah saya gubah ke dalam versi bahasa Indonesia dengan judul "HIDUP" pada 28 Juli 2014, dan sedang dalam proses mengarransemen untuk dinyanyikan secara semi acapela di gereja. (Notes Facebook Peter Netti-30 Juli 2014)

HIDUP
By: Pietro T. M. Netti

Indah hidupku bila bersama
Yesus, Tuhan-ku

'Kan kunyanyikan pujian bagi
Yesus, Tuhan-ku

'Ku dibebaskan, 'ku dib'ri damai, dan pengharapan
Kelegaan dan kebajikan
Hanya ada pada-Mu....wo...o...o...o
 

Flying Crocodile Blues


Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah RUMAH IDE & KREASI

FLYING CROCODILE BLUES
Dedicated to: Mike “Ausie” & Duin Palunkun

Everybody, May I have your attention, please...!
I'm gonna tell you...I'm gonna tell you a thing...
There's a new...there's a new legend in town...
That you've never...never heard it before...
I call it...I'm proud to call it...
"FLYING CROCODILE BLUES"...yeah..."FLYING CROCODILE BLUES"

Here and there he flies....
He keeps on flying...he keep on flying, babe....
Just to look for a friend or two, his other flying mates...
And they're gonna reach...they're gonna reach the sky...
With the BLUES...with the BLUES in their hearts....

"Everybody, be ONE HEART in BLUES...be ONE LOVE in BLUES...!
Come on...come on..! Let's have a BLUES...sing it, babe..!
Never SAY DIE to BLUES..! Coz it never...NEVER HURTS you, babe..!
Now the only thing...the only thing to remember is that:
Never...never...never SAY SORRY to BLUES...!"

Naikolan, 260406

Catatan:

Lagu di atas adalah sebuah lagu Blues yang diciptakan pada 26 April 2006 silam. Lagu ini saya persembahkan kepada DUIN PALUNGKUN & MIKE.

Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja di Restaurant Serenity-Kupang antara saya, Duin Palungkun dan Mike yang akhirnya menjadi pertemuan yang sangat berkesan yang menyisakan kenangan BLUES terindah. Jam Session Blues antara Duin (harmonika & gitar), Mike (harmonika) & saya (keyboard).

Duin Palungkun adalah seorang Pengacara di Kota Kupang yang memiliki pengalaman bermusik di Toraja & Makasar. Ia pandai bernyanyi, memainkan gitar dan (terlebih) piawai dalam memainkan harmonika.

Mike adalah pengunjung restaurant asal Autralia (Ausie) yang sangat mahir memainkan alat musik harmonika. Kemanapun ia pergi (terbang) satu set perlengkapan harmonika selalu dibawanya. Ia sangat mahir memainkan improvisasi blues yang sangat indah & memukau dengan harmonikanya.

Oleh sebab itu, saya langsung menyebutnya sebagai "Ausie's Crocodile Blues". Saya tidak peduli arti sesungguhnya dari frasa "Crocodile Blues" itu apa, saya secara spontan senang menyebutnya demikian. Dan kemudian saya terinspirasi untuk menciptakan lagu blues dengan judul "FLYING CROCODILE BLUES".
(Diposting di Notes Facebook Peter Netti-16 Juli 2014)