Ilustrasi: cnn.com |
Oleh: Pietro T. M.
Netti
Pendahuluan
Tulisan ini saya beri judul “Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru Mengupdate Daya Tahan Tubuh”
dan dibubuhi dengan tiga tanda tanya
(???) di belakangnya yang sebenarnya mengekspresikan ungkapan: “Kok bisa?”. Dari penampakan judulnya
saja sudah pasti bakal menuai sejumlah kontroversi
hati (he2x..). Para pembaca (kompasianer, khususnya) tentu
bertanya-tanya apa mungkin (?), atau adakah penelitian dan/atau penemuan medis
(?) yang berhubungan dengan kebenaran
judul ini. Sebenarnya kontroversi judul ini juga telah menjadi pertanyaan besar
dan pergumulan berat saya pribadi sejak lama.
Berikut ini adalah ulasan selengkapnya yang ‘boleh dipercaya dan/atau boleh juga tidak’ tergantung seberapa
besar ‘imron’ para pembaca (he2x..):
Mendengar kata-kata Pilek,
Demam dan Sakit Kepala saja banyak
orang sudah tak sudi, apalagi sampai menyelami
(Baca: mengalami) dan merasakan
sendiri ketiga jenis penyakit ini, pastinya lebih tak sudi lagi. Memang ketiga
jenis penyakit ini, dalam kenyataannya, merupakan tiga sekawan yang hampir selalu seiring sejalan, memiliki kesetiakawan sosial yang tinggi plus saling bahu-membahu dan
bergotong-royong (menjalankan penghayatan
dan pengamalan Pancasila, he2x…) untuk menyerang,
menerjang dan memporak-porandakan
setiap tubuh baik yang sintal padat dan montok berlemak (ber-body six packs dan six months pregnancy), maupun yang kerempeng peot sekalipun.
Tua-muda, besar-kecil, semuanya disikat tanpa pandang bulu (lebat maupun tipis habis dilibas…eh…dicukur…he2x).
Pilek, Demam dan Sakit Kepala dari sudut pandang medis adalah satu paket penyakit
yang sebenarnya telah dikenal luas dengan istilah: Flu atau Influenza. Pada kesempatan
berbeda, ketiga jenis penyakit ini juga bisa hidup mandiri dan berdikari (he2x…).
Flu/Influenza
Sebagai satu paket (Mulai
serius nih!), Flu atau Influenza merupakan sejenis peradangan
pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan sakit parah bagi penderita,
terutama anak-anak, lansia dan/atau orang-orang dengan system imunitas
(kekebalan tubuh) yang rendah. Gejala Flu
atau Influenza biasanya
berkembang jauh lebih cepat daripada Pilek
(Selesma) dan bisa lebih parah lagi. Flu atau Influenza memang akan membaik setelah seminggu, tetapi si penderita
masih akan tetap merasa lemah dan lelah. Namun demikian kita tidak perlu kuatir
secara berlebihan, karena Flu atau Influenza biasanya dapat diobati di
rumah saja dengan isterahat, mengonsumsi banyak cairan (banyak minum air
putih), dan/atau meminum obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol.
Berikut ini adalah gejala umum Flu atau Influenza yang
patut diketahui, antara lain: Demam mendadak dengan suhu tubuh bisa melebihi 38
derajat celcius, Batuk kering mendadak, Sakit kepala, Kelelahan, Kedinginan, Nyeri
pada otot dan sendi, Sakit tenggorokan, Hidung berlendir, Bersin-bersin, Kehilangan
nafsu makan, Kesulitan tidur. [Baca selengkapnya: http://forum.kompas.com/kesehatan/230326-pilek-dan-flu-apa-bedanya.html]
Dalam menerapkan pola hidup mandiri dan berdikari,
paket Flu atau Influenza ini membelah diri dan berpisah satu sama lainnya untuk ‘mengadu nasib di negeri orang.’
Masing-masing, sebut saja si Pilek, si Demam, dan si Sakit Kepala akan berpisah sementara
untuk ‘mengejar peruntungan
sendiri-sendiri.’ (He2x…mirip fiksi
petualangan).
Pilek (Selesma/Flu biasa)
Si Pilek (flu biasa/selesma) akan mengerahkan
kekuatannya dengan menebar pesona
ratusan (katanya 200) virus yang berbeda-beda untuk memperdayai si montok nan seksi maupun siapa saja
yang ditemui. Kekuatan maha daya 200 virusnya ini yang membuat tak seorang pun
di antara si montok-montok itu yang
mampu berkutik. Semua pasti bertekuk lutut di sudut kerling si Pilek (he2x…genit). Tubuh kita tidak
bisa kebal terhadap flu biasa (si Pilek)
karena kekebalan terhadap satu jenis virus tentu tidak akan melindungi tubuh
kita terhadap 199 virus lainnya.
Diperkirakan, anak-anak bisa mengalami pilek 4-8 kali
setiap tahun, sedangkan orang dewasa bisa mengalami 2-4 kali. Kita semua juga
bisa mengidap pilek kapan saja, tetapi biasanya virus pilek akan mewabah selama
musim hujan. Umumnya, gejala pilek muncul secara bertahap: Pilek atau hidung
tersumbat dengan lender, Bersin, Batuk, Sakit tenggorokan, Bisa mengalami demam
ringan, kelelahan, sakit telinga dan sakit kepala. [Baca selengkapnya: http://forum.kompas.com/kesehatan/230326-pilek-dan-flu-apa-bedanya.html]
Demam
Si Demam dalam kemandiriannya
juga memiliki kekuatan-kekuatan yang patut diwaspadai oleh si montok, si sintal maupun si
kerempeng. Pengerahan virus, bakteri atau parasit untuk menginfeksi menjadi
senjata utama sekaligus modus operandi si
Demam dalam setiap penaklukan korban di Tempat
Kejadian Perkara (He2x…berita
kriminal, “Wspadalah…! Waspadalah…!” kata bang Napi). Infeksi virus bakteri
atau parasit (infeksi ringan/biasa atau infeksi parah/serius) akan berpengaruh
pada suhu tubuh penderita yang tinggi atau sangat tinggi.
Demam adalah
kondisi ketika suhu tubuh kita berada di atas 37,5 derajat celcius. Demam
sebenarnya merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh (sel darah putih,
wikipedia) yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit. Demam
dianggap sangat tinggi dan berpotensi berbahaya jika suhu tubuh mencapai 39
derajat celcius atau lebih. Gejala-gejala yang menyertai demam tergantung
kepada penyebab demam itu sendiri, antara lain: Sakit kepala, Berkeringat
dingin, Menggigil, Batuk-batuk, Sakit tenggorokan, Sakit pada telinga, Diare
dan muntah-muntah, Sakit otot, Kehilangan selera makan, dan Merasa kelelahan.
Demam belum tentu menjadi kondisi yang serius, tapi ada
beberapa situasi yang memerlukan bantuan medis secepatnya. Berikut ini adalah
gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai: Sakit kepala yang parah, Muntah-muntah
secara terus-menerus, Mata menjadi sensitif terhadap cahaya terang, Ruam yang
muncul dan menyebar dengan cepat, Leher terasa kaku dan sakit saat menunduk,
Sesak napas dan sakit di dada, Kejang-kejang, Sakit saat buang air kecil, Gerakan otot dan
panca indera melemah. [Baca selengkapnya: http://alodokter.com/demam/].
Sakit Kepala
Si Sakit Kepala
sendiri akan megarahkan jurus-jurus
pamungkas serangannya di sekitar area kepala korban dengan tujuan agar
lawan bisa seketika knock out (KO).
Strategi penyerangan akan dioptimalkan dengan terus melancarkan pukulan-pukulan
beruntun baik jab, strike, hook, long hook,
maupun uppercut sehingga pastinya
membuat lawan/korban jatuh tersungkur dan tidak bisa bangkit walaupun wasit
telah menghitung sampai 10 (he2x...berita
tinju). Pada situasi tertentu, lawan bisa saja langsung roboh hanya dengan
satu pukulan mematikan (lucky blow)
dari si Sakit Kepala.
Pada tahun 2007, International Headache Society menyepakati
system klasifikasi atau jenis-jenis Sakit Kepala agar membuat para dokter
menegakkan diagnosis spesifik untuk menyediakan pengobatan lebih baik dan lebih
efektif. Ada tiga kategori utama untuk Jenis-jenis Sakit Kepala: 1) Sakit
Kepala Primer: skait kepala Migrain, Tension dan Cluster, 2) Sakit Kepala
Sekunder: sakit kepala yang disebabkan oleh masalah struktural di kepala atau
leher dan juga disebabkan oleh
pendarahan di otak, tumor, atau meningitis dan ensefalitis, dan 3) Nyeri Syaraf
Kranial (Cranial Neuralgia), Nyeri Wajah, dan Sakit Kepala lainnya [Baca
selengkapnya: http://mediskus.com/penyakit/jenis-jenis-sakit-kepala-dan-gejalanya.html].
Update Daya Tahan Tubuh
Di atas saya telah berupaya menghadirkan penjelasan tentang
penyakit Flu/Influenza, Pilek, Demam dan Sakit Kepala dari sumber-sumber yang
mudah-mudahan bisa dipercaya. Itulah fakta-fakta yang patut diketahui oleh kita
semua untuk sebisa mungkin melakukan pencegahan-pencegahan sejak dini. ‘Sedia payung sebelum hujan’ bukan hanya
sekedar pepatah melainkan juga sebagai aksi dan solusi yang paling tepat di
tengah-tengah musim penghujan saat ini agar tidak kehujanan (he2x…).
Saat ini, menjelang akhir tulisan ini, saya sedang kesulitan
untuk menjelaskan topik yang sesungguhnya ingin saya bahas, yakni: “Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru
Mengupdate Daya Tahan Tubuh (???)” Data-data yang saya hadirkan ternyata
tidak 100 % mendukung apa yang ingin saya katakan dalam tulisan ini (he3x…Tuan makan senjata). “Benar-benar sial!” Dari segi medis,
sayangnya, saya juga tidak menemukan sumber-sumber yang mendukung. Om Google pun tidak bisa memberikan referensi
yang saya minta. Apa mungkin om Google
belum diberitahu tentang permasalahan ini? “Maybe
no!”
Walaupun demikian, saya harus tetap semangat dan yakin
untuk bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya gembar-gemborkan di awal tulisan ini yang saya yakini benar bahwa
memang “Pilek, Demam & Sakit Kepala:
Cara Baru Mengupdate Daya Tahan Tubuh.” Dari segi medis, sudah jelas
argumen yang ingin saya bangun boleh dikatakan terbantahkan oleh karena tidak
ada data yang secara terang benderang
mengatakan hal yang sama, walaupun ada sedikit dukungan data di dalam
pembahasan tentang demam, bahwa “Demam
sebenarnya merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh (sel darah putih,
wikipedia) yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit.”
Sebenarnya topik ini bukanlah sebuah hal baru bagi saya. Di
awal tahun 2000-an, seingat saya,
saya pernah membaca sebuah buku yang berisi tentang terapi kesehatan (sialnya, saya lupa judul dan pengarangnya,
bukunya pun entah dimana?) yang khusus membahas tentang Flu/Influenza. Pembahasan tentang Flu/Influenza memang sangat mirip dengan apa yang dikatakan di
dalam pembahasan tentang demam tadi.
Intinya, seingat saya (tidak
akan pernah lupa), dikatakan bahwa jika kita terserang Flu/Influenza,
jangan panik, karena sebenarnya tubuh kita sedang memperbaharui daya tahan
tubuh (baca: system kekebalan tubuh) kita. Sistem kekebalan tubuh kita sedang
mempertahankan diri dari dan/atau melawan serangan virus yang ingin
menggerogoti tubuh kita. Lebih lanjut dikatakan (juga masih tetap saya ingat…he2x) bahwa jika kita terkena Flu/Influenza, jangan buru-buru panik
untuk mengkonsumsi segala macam obat-obatan untuk menyembuhkannya. Karena
setiap kita memiliki system kekebalan tubuh yang bisa mengatasi
serangan-serangan virus yang masuk. Biarkan saja tubuh kita me-recover
(memulihkan) dirinya sendiri.
Dengan demikian maka system kekebalan tubuh kita akan
selalu terjaga, terlatih, terasah dan selalu diperbaharui dari waktu ke waktu untuk
bisa menghadapi serangan virus dari luar. Kita disarankan untuk banyak
isterahat dan mengkonsumsi makanan sehat dan banyak minum air putih
panas/hangat untuk bisa menunjang kerja body
immunity (kekebalan tubuh) untuk menyembuhkan diri. Catatan: “Jika sakit terus berlanjut baru hubungi
dokter!” (He2x…).
Itulah catatan tentang apa yang pernah saya ketahui tentang
Flu/Influenza dan/atau “Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru
Mengupdate Daya Tahan Tubuh (???)” Sayangnya, apa yang saya informasikan ini
tidak disertai dengan sumber atau data medis yang bisa menyakinkan para pembaca.
Tapi apapun itu, saya tetap meyakini bahwa apa yang saya sampaikan ini benar
adanya. Lagi pula: “Apa untungnya saya mengarang-ngarang cerita dan/atau
berlelah-lelah hanya untuk memberikan informasi yang sekiranya tidak benar dan
menyesatkan (modus)?”
Semoga saja tulisan ini bisa memberi manfaat bagi para
pembaca yang sempat membacanya. Salam!
[http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2015/01/12/pilek-demam-sakit-kepala-cara-baru-mengupdate-daya-tahan-tubuh--696064.html]
thank infonya gan... sangat bermanfaat..zenith grow up usa
ReplyDelete